A. Pengertian Biosfer
Biosfer adalah bagian luar
dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan
dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi,
biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan),
hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah
satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap
telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia
Bumi.
Biosfer merupakan lapisan tipis, hanya 9.000 meter di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut. Biosfer merupakan organisasi kehidupan yang sangat kompleks dan hanya dijumpai di planet Bumi dalam Tata Surya, bahkan sampai saat ini belum ditemukan adanya kehidupan di planet lain seperti di bumi.
Kata Biosfer diambil dari kata bio yang berarti kehidupan dan sphere yang artinya lapisan. jadi Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
B.
Penyebab
Persebaran Flora dan Fauna
Penyebab Persebaran :
C. Sarana Penyebaran :
1.
Udara,
dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora
dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat ringannya benih.
2.
Air,
kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan - hewan air menyebabkan
perpindahan mudah terjadi. Benih umbuhan dapat tersangkut dan berpindah tempat
dengan menggunakan media aliran sungai atau arus laut.
3.
Lahan,
hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah
tempat.
4. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja maupun tidak sengaja manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
D.
Hambatan Persebaran ( Barrier) :
1.
Hambatan
Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat menghambat persebaran
misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
2.
Hambatan
Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat
memerlukan unsur - unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan
air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan - hewan yang
terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari
daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
3.
Hambatan
Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna
seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
4.
Hambatan
Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan
makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam
bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
E. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak
terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat
tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar
matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab.
Kita tentu tidak pernah melihat pohon Meranti atau Anggrek tropik pada daerah
dingin di daerah tundra. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan
flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).
Tahukah Anda, apa saja yang termasuk abiotik dan biotik? Yang termasuk faktor
fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan
ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberadan flora dan
fauna di muka bumi diantaranya ialah faktor klimatik (iklim), edafik(tanah,
dan biotik
(makhluk hidup).
1.
Faktor-faktor Iklim
Faktor –faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran
flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
a. Suhu
Sumber panas bagi
seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara langsung maupun
tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan tetapi
karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan
dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga
hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak
dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini
beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan
tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering
atau lingkungan panas dan kering.
Bagi tumbuhan yang berkembang di
daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses perkembangbiakan, berbunga,
berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan didaerah dingin
dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan
serangkaian proses regenerasinya.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok
vegetasi, yaitu :
1.
Kelompok vegetasi annual,yaitu kelompok tumbuhan yang
hanya berkembang pada saat-saat tertentu
saja terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini
tidur karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya
tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah
beriklim dingin.
2.
Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang
mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim
dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus. Kemampuan
inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari
satu tahun.
b. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.
Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan menjadi empat yaitu :
1.
Xerofit, berasal dari kata xero
yang artinya kering dan phytos yang
berarti tumbuhan. Jadi xerofit
merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang
kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun (
kawasan arid ). Contohnya kaktus.
2.
Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair.
Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan
yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi i ni adalah cenderung mempunyai
sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan
kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya
teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
3.
Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau
pertengahan. Jadi mesofit merupakan
kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai
tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah (
tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun,
Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
4.
Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada
lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak
menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang
jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang
besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan
sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok
vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis.
c. Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber
energi untuk proses fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk
mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi glukosa dengan
membentuk oksigen ( O2 ) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan
demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi
bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.
d. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan
fauna. Bagi lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan
organisme terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya.
Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan
karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang
mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang
menyediakan sumber makanan bagi hewan.
e.
Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan
memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin
juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang
akan menjadi tumbuhan baru.
2.
Faktor tanah
Faktor tanah yang berpengaruh karena tanah sebagai media tumbuh dan
berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran
tumbuhan.Faktor tanah disebut pula faktor
edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan.
Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah
dari sudut tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan
kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman abtara lain tekstur,
struktur, dan keasaman tanah.
a. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
b. Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.
c. Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk Ion. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.
3. Faktor Topografi
Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara cepat.
4. Manusia, Hewan dan Tumbuh-Tumbuhan
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya
daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi,.atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkkan tanah.
Wardiyatmoko,
K. 2014. Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta : Erlangga
http://sinforman.mywapblog.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-persebar.xhtm.
http://www.zonasiswa.com/2014/10/pengertian-biosfer.html
https://www.google.co.id/search?q=biosfer&biw=1024&bih=528&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=qgo3VYrPFJGLuwSDroDoBA&ved=0CAYQ_AUoAQ#tbm=isch&q=keanekaragaman+flora+dan+fauna
Komentar