Langsung ke konten utama

Perputaran Bumi : Rotasi, Revolusi dan Presisi

Pendahuluan

Sebagai seorang guru Geografi, terkadang saya sangat menyayangkan kalau ada peserta didik yang tidak percaya bahwa bumi ini berputar. Terutama anak-anak SD - SMP yang masih polos dan lugu, belum sepenuhnya pemikirannya bisa menghayalkan kondisi bumi berputar (baik rotasi maupun revolusi). Sebelumnya banyak yang tidak yakin bumi ini bulat, tetapi dengan adanya bukti berupa globe dan foto para astronot yang sudah terbang ke luar angkasa, mereka masih sedikit yakin. Akan tetapi kalau mengenai perputaran bumi, sulit untuk memberikan bukti. Ada anak yang bilang kalau bumi berputar, kita kenapa tidak goyang....atau ada yang bilang kita akan jatuh dan lain sebagainya.

Anak-anak didik di SD-SMP membayangkan bumi ini sebesar globe, sehingga kalau berputar maka akan jatuh dan terasa perputarannya. Padahal mereka salah menafsirkan, bahwa bumi ini sangat luas dengan diameter ribuan km sehingga perputarannya tidak terasa.

Berbeda dengan anak SMA yang pemikirannya sudah mulai nyambung. Namun anak SMA juga kadang memberikan pertanyaan yang memicu perdebatan tentang perputaran bumi. Anak SMA banyak mempertanyakan kenapa bumi ini berputar, kenapa tidak diam saja. Atau adakah yang mengendalikan bumi ini makanya berputar?

Pertanyaan anak SMA dalam bidang studi geografi memang sedikit melenceng karena perputaran bumi ini lebih dalam dikaji dalam Fisika dimana penyebab perputaran itu tidak terlepas dari gaya tarik antara bumi dengan pusat tata surya (matahari). Geografi lebih menekankan dampak atau hubungan antara peristiwa alam dengan manusia. Dimana rotasi dan revolusi menyebabkan pengaruh terhadap kegiatan, kebiasaan manusia di berbagai belahan dunia.

Intinya membahas tentang rotasi tidak akan habis kalau guru hanya memberikan teori dari buku, sebaiknya guru harus menuntut peserta didik memberi bukti dalam penugasan proyek mengenai bukti bumi berputar seperti yang akan kita kupas disini.

Nah untuk itu mari kita pahami terlebih dahulu apa itu rotasi bumi, revolusi dan Presisi bumi serta dampaknya dberikut ini.

Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah peredaran atau perputaran bumi pada sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 48 detik (yang dibulatkan menjadi 24 jam atau satu hari). Bumi dapat berputar karena disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi. Bumi berotasi pada porosnya dengan kemiringan 23,5 derajat.

Bukti-Bukti bahwa Bumi Berotasi

1) Percobaan Berzenberg dan Reich (1802)

Percobaan yang dilakukan oleh Berzenberg dan Reich adalah menjatuhkan peluru-peluru logam dari ketinggian tertentu, yaitu dari menara setinggi 110 m. Ternyata peluru-peluru tersebut tidak pernah bisa jatuh tepat di titik yang tegak lurus, tetapi arah jatuhnya selalu melenceng ke arah timur. Hal ini membuktikan bahwa bumi selalu berputar, karena kalau bumi itu diam, maka peluru-peluru tersebut pasti jatuhnya tepat di bawah titik jatuhnya.

2) Percobaan Ayunan Foucault (1852)

Pada tahun 1852 Seorang ilmuwan dari Prancis bernama Foucault melakukan percobaan di kota Paris. Percobaan tersebut dengan menggunakan sebuah bandul besi yang sangat berat, digantungkan pada tali yang panjangnya lebih dari 60 m, dan dikaitkan pada langit-langit kupel di sebuah gedung Pantheon di kota Paris (49 °LU).

Mula-mula bandul besar ditarik ke samping, kemudian dilepaskan dan dibiarkan berayun. Gerak ayunan dari bandul dapat diteliti dan dicatat, karena ada sebuah pin yang diletakkan di bagian bawah bandul. Pin tersebut akan membuat goresan-goresan kecil pada pasir halus yang diletakkan di dalam bak di bawah bandul tersebut sewaktu bandul berayun. Setelah beberapa saat dapat terlihat dengan jelas, bahwa bidang ayunan bandul tersebut bergeser membuat putaran dengan arah yang sama dengan arah gerak jarum jam. Hal ini menandakan bahwa bumi yang berada di bawah bandul berputar dengan arah yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam.

b. Akibat Rotasi Bumi

Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa peristiwa di bumi yaitu :

1). Terjadinya siang dan malam

MALAM

 
Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa. Misalnya pada saat matahari di sebelah Utara bumi, ada tempat di Utara bumi yang siangnya lebih lama daripada malam. Demikian sebaliknya pada saat matahari di sebelah Selatan bumi, ada tempat di Selatan bumi yang siangnya lebih lama daripada malam.

Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam

Bersyukur kita tinggal di Indonesia, siang dan malam tetap sama, jadi waktu istirahat malam cukup dan seimbang dengan waktu bekerja siang.

2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi

Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam lebih dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah yang berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit lebih dahulu selama 1 jam. Setiap 1 derajat selisih waktunya adalah 4 menit. Jadi setiap 15 derajat, berbeda 1 jam. Misalnya jika di Papua matahari telah terbit, maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satu jam setelahnya. Atau jika di Raja Ampat pukul 01.00 WIT, maka di Jakarta baru pukul 23.00 WIB.

Setiap 1 derajat selisih waktunya adalah 4 menit. Jadi setiap 15 derajat, berbeda 1 jam

3). Gerak semu harian bintang

Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat.

4). Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

Perbedaan percepatan gravitasi bumi, Benda yang berputar/berrotasi akan menyebabkan terjadinya gaya sentripetal. Semakin besar jari-jari rotasi akan semakin besar juga gaya sentripetal yang timbul. Gaya sentrifugal ini akan mengakibatkan bumi pepat di bagian kutub (garis tengah bumi bagian kutub lebih kecil (6356 Km) dibanding garis tengah bumi bagian katulistiwa (6377 Km) ). Perbedaan garis tengah ini mengakibatkan percepatan gravitasi bumi berbada, sesuai hukum Newton tentang gravitasi.

Percepatan grafitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa, karena jarak permukaan bumi di kutub lebih dekat ke pusat bumi sehingga daya tarik magnet bumi lebih besar. Akibatnya, berat benda yang sama akan berbeda beratnya jika ditimbang di Khatulistiwa dan di kutub.

5) Pembelokan arah angin

Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Meskipun demikian arah angin tidak sama persis dengan arah gradien tekanan, hal ini disebabkan adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis adalah gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi bumi dan gerak benda relatif terhadap bumi.

Pembelokan arus laut, Arus laut pada umumnya disebabkan oleh angin yang bertiup dipermukaannya. Seperti halnya arah angin, arah arus laut juga disimpangkan oleh adanya rotasi bumi. Arus laut dipaksa membelok ketika sampai di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.

Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain rotasi.

Kala revolusi bumi (lama bumi 1 kali berevolusi) dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika (garis orbit /semu) melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,5 derajat terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.

1). Perbedaan Lama Siang dan Malam

Kemiringan poros Bumi 23,5 derajat memberi pengaruh pada musim di Bumi dan menyebabkan terjadinya perubahan musim (panas, dingin, gugur dan semi). Selain itu memberikan dampak pada lama penyinaran matahari terhadap wilayah-wilayah di bumi sehingga berdampak pada lamanya siang atau malam. Berikut ini peristiwa perbedaan lamanya siang dan malam di berbagai belahan  bumi.


Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September

Ø Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
Ø Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
Ø Durasi siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
Ø Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
Ø Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
Ø Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
Ø Kutub selatan lebih dekat ke matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
Ø Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
Ø Durasi siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
Ø Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
Ø Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
Ø Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
Ø Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
Ø Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
Ø Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.


2). Gerak Semu Tahunan Matahari

Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

3). Perubahan Musim

Pada wilayah khatulistiwa (23.50LU/LS) hanya terdapat dua musim yaitu Musim hujan dan Kemarau (tropis). Karena, bumi bagian Equator (khatulistiwa) selalu mendapat sinar yang penuh dari mathari sepanjang tahun. Sedangkan belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Ini disebabkan oleh kemiringan poros bumi terhadap garis ekliptika bumi sebesar 23.5 derajat, sehingga pada tahap-tahap penyinaran tertentu bumi memiliki lama penyinaran yang berbeda, sehingga mengakibatkan musim yang berbeda pula.

Berikut ini adalah perubahan musim pada waktu dan daerah tertentu di belahan bumi

Musim-musim dibelah bumi utara 
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan 
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

4). Perubahan Kenampakan Rasi Bintang

Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain

Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.

5). Kalender Masehi

Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari diambil dari perhitungan bumi mengelilingi matahari (evolusi). Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 2000, 2020 dll.

 

Gerak Presisi Poros Bumi

Gerak presisi (atau Presesi) bumi disebut juga gerak gasing bumi. Gerak presesi bumi merupakan salah satu pergerakan bumi dalam ruang inersia dimana sumbu rotasi bumi dan bidang ekuator bumi tidaklah tetap, melainkan bergerak yang sifatnya rotasional. Pergerakan bumi dalam ruang ini merupakan respon dari ketidaksimentrisan dan non-rigiditas dari bumi terhadap gaya tarik bulan, matahari dan planet-planet lain.

Gerakan presesi dari sumbu rotasi bumi ini disebabkan karena gaya gravitasi benda-benda langit pada tonjolan ekuator bumi, terutama matahari dan bulan. Karena dalam pergerakannya mengelilingi matahari bidang ekuator bumi membentuk sudut sebesar 23.5˚ terhadap bidang ekliptika, sehingga gerak presesi ini mempunyai amplitude sudut sebesar 23.5˚. akibatnya, titik semi yang merupakan titik potong antara bidang ekuator dan bidang ekuator dan bidang ekliptika bergerak sepanjang ekliptika dengan laju sekitar 50 inci pertahun. Periode gerak presesi bumi atau waktu yang dibutuhkan oleh sumbu bumi dalam satu kali putaran lengkap (360˚) kurang lebih 26.000 tahun.

Akibat-akibat gerak presisi

Kutub langit utara dan selatan tidak tetap letaknya, selalu berpindah karena memutari kutub ekliptika dengan periode 26.000 tahun.

Koordinat seluruh benda langit selalu berubah untuk jangka waktu panjang. Letak matahari dan titik aries (titik hammal) berpindah letaknya di zodiak ke arah barat (mundur) dengan periode 26.000 tahun. Setiap zodiak ditempuh sekitar 2000 tahun.

 

Referensi :

Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Bismillah Publisher:Banyuwangi, 2012, Hal 210

Dikutip Dari Dokumen Institut Teknologi Bandung, Geodesi Langit, Departemen Teknik Geodesi Dan Geomatika IPB Bandung:Bandung, Tt, Hal 2

Buku Geografi Kelas X Kurikulum 2013 Kemendikbud

 

Artikel terkait :

Soal-soal Mengenai Rotasi, Revolusi dan Presisi

Video Rotasi, Revolusi dan Presisi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menentukan Letak Astronomis suatu Wilayah pada Peta

Letak atau Lokasi suatu wilayah berdasarkan lintang dan bujur disebut dengan letak astronomis. Garis Lintang 0 0 disebut dengan garis Khatulistiwa (equator) yang membagi bumi menjadi bagian utara yang disebut dengan Lintang Utara (LU) dan bagian selatan yang disebut dengan Lintang Selatan (LS). Garis lintang menjadi dasar pembagian iklim yang didasarkan pada sudut datang matahari, sedangkan garis bujur 0 0 yang berada di kota Greenwich membagi belahan bumi menjadi belahan bumi Barat yang dikenal dengan Bujur Barat (BB) dan belahan bumi Timur yang dikenal dengan Bujur Timur (BT). Garis bujur 0 0 yang dipergunakan sebagai dasar pembagian waktu di berbagai wilayah (negara). Garis lintang dan bujur merupakan garis khayal artinya kita tidak menjumpai garis ini secara nyata di bumi. Garis Lintang kenampakannya horizontal, sedangkan Garis Bujur kenampakannya vertikal pada peta atau globe. Berdasarkan konsep Geografi, letak/lokasi terbagi dua yaitu letak absolut dan letak relat...

Menentukan Perbedaan Waktu antar Wilayah di Muka Bumi

Salam Geografi!! Saudara sekalian pasti pernah menonton siaran bola liga Inggris, Liga Spanyol atau Liga Eropa lainnya pada saat malam atau dini hari bukan?. Nah kalau kita bayangkan mengapa mereka main bola saat malam larut atau disaat kita di Indonesia sudah tertidur. Tentunya sebagai orang yang telah mempelajari geografi, tidak akan merasa heran lagi atau sudah memahami mengapa demikian. Bagi orang awam mungkin saja mereka berpikiran kalau memang pertandingan itu memang dilaksanakan pada jam saat menonton di Indonesia, padahal mereka itu main bola pada saat sore hari atau bukan larut malam. Dasar teorinya adalah Eropa berada pada belahan bumi Barat, sedangkan Indonesia berada pada belahan bumi Timur. Sehingga kalau di Indonesia malam hari, kemungkinan di Eropa Siang hari, demikian sebaliknya. Pada Postingan sebelumnya yaitu "menentukan letak astronomis suatu wilayah pada peta", telah disinggung mengenai garis lintang dan bujur.  Garis bujur menjadi dasar pembe...

Mengubah Skala Garis Menjadi Skala Angka

Topik tentang skala merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah peta. Gambaran permukaan bumi yang relatif luas dapat digambarkan di sebidang kertas karena diperkecil dengan menggunakan skala tertentu, tergantung berapa kali luas yang sebenarnya diperkecil dan seberapa besar peta yang akan digambar. Semakin kecil peta yang akan digambarkan maka skalanya akan semakin besar, demikian sebaliknya. Misalnya sebuah peta X yang akan diperkecil 4x skala nya akan lebih besar dibandingkan peta yang diperkecil 2x. Skala adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya/sesungguhnya di lapangan. Jadi dapat dirumuskan sebagai berikut : Untuk mencari jarak sebenarnya (JS) jika diketahui jarak pada peta (JP) dan skala (SK) adalah jarak pada peta dikali dengan penyebut skala. JS = JP x SK sedangkan mencari jarak pada peta (JP)  jika diketahui jarak sebenarnya(JS) dan skala (SK) adalah jarak sebenarnya dibagi penyebut skala. JP = JS/SK Skala yang sering dijumpai pada pe...