Langsung ke konten utama

Taksonomi Bloom : Kata Kerja Operasional (KKO), Kognitif yang Lebih Tinggi (HOTs)

Pendahuluan

Bapak/ibu guru, dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada kurikulum 2013 (K13) pastinya kita akan perlu menentukan kata kerja operasional yang tepat untuk merumuskan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai serta indikatornya.

Pada KI.1 merupakan Kompetensi Sikap Spiritual dan KI.2 yang merupakan Kompetensi Sikap Sosial, memang tidak akan muncul pada soal akan tetapi rumusan kata kerja operasional tetap juga dibuat pada RPP. Misalnya pada KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Untuk menilai sikap itu mungkin tidak akan muncul di soal evaluasi karena sikap spiritualnya dapat kita lihat dari kebiasaan sehari-hari yang berhubungan dengan norma agama, tetapi dalam Kompetensi Dasar .1 (KD.1), wajib dirumuskan juga kata kerja operasional untuk melihat kompetensi nya itu misalnya KD I : Mensyukuri kondisi keragaman flora dan fauna di Indonesia yang melimpah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa. Nah, pada rumusan KI.1 dan KD.1 di atas, kata kerja operasional Menghayati, mengamalkan dan mensyukuri merupakan ranah sikap (afektif).

Penerapan kata kerja operasional untuk KI 1(sikap spiritual) dan KI 2 (sikap Sosial) mungkin tidak akan muncul di soal evalusi (tes). Berbeda dengan KI 3 dan KD.3 (pengetahuan) dan KI 4 dan KD.4 (keterampilan), selain dirumuskan di RPP, dalam soal evaluasi juga akan muncul kata kerja operasional untuk menilai ranah pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Misalnya pada Kompetensi Inti 3 (KI 3), kita ingin melihat pemahaman peserta didik dan Kompetensi Inti 4 (KI4) kita aingin melihat penerapan, maka kata kerja yang dipakai pasti berbeda. Kata kerja operasional yang dipakai di KI 3 dan KI 4 akan diturunkan dalam Kompetensi Dasar (KD) baik KD 3 dan KD 4 dan juga soal-soal evaluasi (tes).

Dalam membuat soal, kadang kita sebagai guru tidak membedakan mana soal untuk menguji pemahaman, penerapan, sikap dan lain-lain. Kita sebagai guru secara jujur pasti ingin membuat soal secepat mungkin, yang penting soal itu mencakup materi yang dipelajari. Akan tetapi kesalahan kita adalah kita sering hanya melihat nilai pada ranah tertentu dan melupakan ranah yang lain. Padahal jika semua ranah itu dimasukkan ke dalam soal sesuai KI dan KD di RPP, mungkin saja kemampuan anak-anak menjadi lebih nampak dan kita dapat menyimpulkan pada ranah mana kemampuan anak-anak yang masih kurang dan perlu diperdalam bukan?

Nah, untuk itu berikut ini beberapa kata kerja operasional (KKO) menurut Bloom yang dapat dijadikan acuan dalam membuat KI, KD dan tentunya berhubungan dengan kalimat tanya pada soal yang akan kita buat saat mengevaluasi hasil belajar.

Kata kerja operasional (KKO) edisi revisi teori Bloom

A. Ranah Kognitif

1. Mengingat (C1)

Mengenali, Mengingat kembali, Membaca, Menyebutkan, Melafalkan/melafazkan, Menuliskan, Menghafal

2.Memahami (C2)

Menjelaskan, Mengartikan, Menginterpretasikan, Menceritakan, Menampilkan, Memberi contoh, Merangkum, Menyimpulkan, Membandingkan, Mengklasifikasikan, Menunjukkan, Menguraikan, Membedakan, Mengidentifikasikan

3. Menerapkan (C3)

Melaksanakan, Mengimplementasikan, Menggunakan, Mengonsepkan, Menentukan, Memproseskan.

4. Menganalisis (C4)

Mendiferensiasikan, Mengorganisasikan, Mengatribusikan, Mendiagnosis, Memerinci, Menelaah, Mendeteksi, Mengaitkan, Memecahkan, Menguraikan

5. Mengevaluasi (C5)

Mengcek, Mengkritik, Membuktikan, Mempertahankan, Memvalidasi, Mendukung, Memproyeksikan

6. Menciptakan (C6)

Membangun, Merencanakan, Memproduksi, Mengkombinasikan, Merangcang, Merekonstruksi, Membuat, Menciptakan, Mengabstraksi

B. Ranah Sikap

1. Menerima (A1)

Mengikuti, Menganut, Mematuhi, Meminati

2. Merespon (A2)

Mengompromikan, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak

3. Menghargai (A3)

Mengasumsikan, Meyakini, Meyakinkan, Memperjelas, Memprakarsai, Mengimani, Menekankan, Menyumbang

4. Mengorganisasikan (A4)

Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, Mengombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk pendapat, Memadukan, Mengelola, Menegosiasi, Merembuk

5. Karakterisasi Menurut Nilai (A5)

Membiasakan, Mengubah perilaku, Berakhlak mulia, Mempengaruhi, Mengkualifikasi, Melayani, Membuktikan, Memecahkan

C. Ranah Psikomotor

1. Meniru (P1)

Menyalin , Mengikuti, Mereplikasi, Mengulangi, Mematuhi

2. Manipulasi (P2)

Kembali membuat, Membangun, Melakukan, Melaksanakan, Menerapkan

3. Presisi (P3)

Menunjukkan , Melengkapi, Menunjukkan, Menyempurnakan, Mengkalibrasi, Mengendalikan

4. Artikulasi (P4)

Membangun, Mengatasi, Menggabungkan Koordinat, Mengintegrasikan, Beradaptasi, Mengembangkan, Merumuskan, Memodifikasi Master

5. Naturalisasi (P5)

Mendesain, Menentukan, Mengelola, Menciptakan

Kognitif LOTs dan HOTs

Terdapat 2 tingkatan Ranah Kognitif yaitu

1. Kognitif yang lebih rendah (LOTs: low order thinking skills)

Pada kognitif yang lebih rendah (LOTs) mencakup pengetahuan, pemahaman dan penerapan.

a). Pengetahuan (knowledge)

Kata kunci pertanyaan yang dapat digunakan ranah ini yaitu :
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan, atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...

b). Pemahaman (comprehension)

Kata kunci pertanyaan yang dapat digunakan ranah ini yaitu :

Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...

c). Penerapan (application)

Kata kunci pertanyaan yang dapat digunakan ranah ini yaitu :

Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...

2. Kognitif yang lebih tinggi (HOTs: high order thinking skills)

Pada kognitif yang lebih tinggi (HOTs) mencakup : Analisis, sintesis, dan evaluasi)

a) Analisis (analysis)

Kata kunci pertanyaan yang dapat digunakan ranah ini yaitu :
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti…
Mengapa…
Identifikasikan…
Tunjukkanlah sebabnya…
Berilah alasan-alasan…

b). Sintesis (synthesis)

Kata kunci pertanyaan yang dapat digunakan ranah ini yaitu :

Ramalkanlah…
Bentuk…
Ciptakanlah…
Susunlah…
Rancanglah...
Tulislah…
Bagaimana kita dapat memecahkan…
Apa yang terjadi seandainya…
Bagaimana kita dapat memperbaiki…
Kembangkan…

c). Evaluasi (evaluation)

Kata kunci pertanyaan yang dapat digunakan ranah ini yaitu :

Berilah pendapat…
Alternatif mana yang lebih baik…
Setujukah anda…
Kritiklah…
Berilah alasan…
Nilailah…
Bandingkan…
Bedakanlah…

Itulah jenis Kata Kerja Operasional (KKO) dalam merumuskan RPP ataupun membuat soal tes evaluasi dan Jenis kata tanya yang tepat untuk menilai ranah kognitif peserta didik. Semoga bermanfaat dalam membantu teman-teman guru saat menyusun RPP dan juga soal-soal evaluasi. Good Job!!

Referensi : dirangkum dari berbagai Sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menentukan Letak Astronomis suatu Wilayah pada Peta

Letak atau Lokasi suatu wilayah berdasarkan lintang dan bujur disebut dengan letak astronomis. Garis Lintang 0 0 disebut dengan garis Khatulistiwa (equator) yang membagi bumi menjadi bagian utara yang disebut dengan Lintang Utara (LU) dan bagian selatan yang disebut dengan Lintang Selatan (LS). Garis lintang menjadi dasar pembagian iklim yang didasarkan pada sudut datang matahari, sedangkan garis bujur 0 0 yang berada di kota Greenwich membagi belahan bumi menjadi belahan bumi Barat yang dikenal dengan Bujur Barat (BB) dan belahan bumi Timur yang dikenal dengan Bujur Timur (BT). Garis bujur 0 0 yang dipergunakan sebagai dasar pembagian waktu di berbagai wilayah (negara). Garis lintang dan bujur merupakan garis khayal artinya kita tidak menjumpai garis ini secara nyata di bumi. Garis Lintang kenampakannya horizontal, sedangkan Garis Bujur kenampakannya vertikal pada peta atau globe. Berdasarkan konsep Geografi, letak/lokasi terbagi dua yaitu letak absolut dan letak relat...

Menentukan Perbedaan Waktu antar Wilayah di Muka Bumi

Salam Geografi!! Saudara sekalian pasti pernah menonton siaran bola liga Inggris, Liga Spanyol atau Liga Eropa lainnya pada saat malam atau dini hari bukan?. Nah kalau kita bayangkan mengapa mereka main bola saat malam larut atau disaat kita di Indonesia sudah tertidur. Tentunya sebagai orang yang telah mempelajari geografi, tidak akan merasa heran lagi atau sudah memahami mengapa demikian. Bagi orang awam mungkin saja mereka berpikiran kalau memang pertandingan itu memang dilaksanakan pada jam saat menonton di Indonesia, padahal mereka itu main bola pada saat sore hari atau bukan larut malam. Dasar teorinya adalah Eropa berada pada belahan bumi Barat, sedangkan Indonesia berada pada belahan bumi Timur. Sehingga kalau di Indonesia malam hari, kemungkinan di Eropa Siang hari, demikian sebaliknya. Pada Postingan sebelumnya yaitu "menentukan letak astronomis suatu wilayah pada peta", telah disinggung mengenai garis lintang dan bujur.  Garis bujur menjadi dasar pembe...

Mengubah Skala Garis Menjadi Skala Angka

Topik tentang skala merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah peta. Gambaran permukaan bumi yang relatif luas dapat digambarkan di sebidang kertas karena diperkecil dengan menggunakan skala tertentu, tergantung berapa kali luas yang sebenarnya diperkecil dan seberapa besar peta yang akan digambar. Semakin kecil peta yang akan digambarkan maka skalanya akan semakin besar, demikian sebaliknya. Misalnya sebuah peta X yang akan diperkecil 4x skala nya akan lebih besar dibandingkan peta yang diperkecil 2x. Skala adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya/sesungguhnya di lapangan. Jadi dapat dirumuskan sebagai berikut : Untuk mencari jarak sebenarnya (JS) jika diketahui jarak pada peta (JP) dan skala (SK) adalah jarak pada peta dikali dengan penyebut skala. JS = JP x SK sedangkan mencari jarak pada peta (JP)  jika diketahui jarak sebenarnya(JS) dan skala (SK) adalah jarak sebenarnya dibagi penyebut skala. JP = JS/SK Skala yang sering dijumpai pada pe...