Langsung ke konten utama

Perbedaan RPP Lama (Permen 22 Thn 2016) Dengan RPP Baru (SE Mendikbud 14 Thn 2019)


Sebelumnya kita telah mengupas alasan disederhanakannya RPP. Kali ini kita akan melihat dan mengupas perbedaan antara RPP lama (Permen 22 thn 2016) dengan RPP baru (SE 14 thn 2019).

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam kebijakan merdeka belajar oleh Mendikbud selain dihapuskannya UN adalah masalah RPP. Mendikbud merombak komponen dan format penyusunan RPP karena yang paling penting dalam RPP adalah pelaksanaan bukan sebatas administrasi.

Dirangkum dari sumber terpercaya, berikut ini merupakan perbedaan RPP model lama dengan RPP model baru dalam 2 segi yaitu :

Dari segi komponen-komponennya
RPP model lama sesuai Permendikbud no 22 tahun 2016 terdapat 13 komponen yaitu :
1. Identitas sekolah;  
2. Identitas mata pelajaran;  
3. Kelas/semester;  
4. Materi pokok;  
5. Alokasi waktu;  
6. Tujuan pembelajaran;  
7. Kompetensi dasar dan IPK;  
8. Materi pembelajaran;  
9. Metode pembelajaran;  
10. Media pembelajaran;  
11. Sumber belajar;  
12. Langkah-langkah pembelajaran;  
13. Penilaian hasil pembelajaran.

Sedangkan dalam RPP terbaru sesuai SE Mendikbud tahun 2019 hanya tiga komponen saja yaitu :
1. Tujuan pembelajaran
2. Langkah-langkah pembelajaran
3. Penilaian hasil pembelajaran

RPP baru : Hanya 3 komponen inti yaitu Tujuan, Langkah-Langkah dan Penilaian Pembelajaran.

Intinya RPP model baru lebih ringkas atau simpel, cukup satu halaman. Namun bukan berarti harus satu halaman. Menurut tanggapan penulis, satu halaman dalam hal ini jika memang kalimat-kalimatnya sudah cukup mencakup ketiga komponen utama di atas. Apabila masih kurang dapat ditambah ke halaman selanjutnya.
RPP model baru lebih ringkas atau simpel, cukup satu halaman
Sebagai contoh ada dua baris atau lebih kalimat dalam RPP yang tidak muat dalam satu halaman, tidak mungkin dihapus demi mendapatkan satu lembar.

Selanjutnya ketiga komponen tersebut bisa juga ditambah dengan komponen lain apabila dirasa penting oleh guru yang bersangkutan. Artinya guru bebas membuat RPP yang penting mencakup komponen utamanya.

Dari segi standar dan format penulisan
Dalam RPP model terbaru tidak ada standar baku untuk format penulisan RPP. Guru bebas membuat, memilih, mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid.

RPP baru : Guru bebas membuat, memilih, mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid.

Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
 
Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas. 

Selanjutnya Guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP diantaranya :
  • Bentuk  deskripsi
  • Bentuk tabel
  • Bentuk perpaduan deskripsi dan tabel
RPP baru : Formatnya bebas dibuat guru dalam 3 bentuk yaitu Bentuk Deskripsi, Tabel atau perpaduan keduanya.

Dengan RPP yang efisien dan efektif, guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.

Itulah rangkuman  Perbedaan RPP model lama (Permendikbud no.22 thn 2016) dengan RPP baru (Surat Edaran Mendikbud no. 14 thn 2019).

Referensi :
Bowo, Sugiharto. 2020. Asessmen Kompetensi Minimal dan RPP Sederhana. Powerpoint. Disampaikan dalam pelatihan Kurikulum 2013 Raja Ampat.
 
Kemdikbud. 2020. Penyusunan RPP Kurikulum 2013 (Berdasarkan Se No 14 Tahun 2019).  Jakarta : Kemdikbud

Kemdikbud. 2020. Buku Saku Tanya Jawab RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Jakarta : Kemdikbud


Baca Juga : Contoh RPP terbaru 1 halaman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menentukan Letak Astronomis suatu Wilayah pada Peta

Letak atau Lokasi suatu wilayah berdasarkan lintang dan bujur disebut dengan letak astronomis. Garis Lintang 0 0 disebut dengan garis Khatulistiwa (equator) yang membagi bumi menjadi bagian utara yang disebut dengan Lintang Utara (LU) dan bagian selatan yang disebut dengan Lintang Selatan (LS). Garis lintang menjadi dasar pembagian iklim yang didasarkan pada sudut datang matahari, sedangkan garis bujur 0 0 yang berada di kota Greenwich membagi belahan bumi menjadi belahan bumi Barat yang dikenal dengan Bujur Barat (BB) dan belahan bumi Timur yang dikenal dengan Bujur Timur (BT). Garis bujur 0 0 yang dipergunakan sebagai dasar pembagian waktu di berbagai wilayah (negara). Garis lintang dan bujur merupakan garis khayal artinya kita tidak menjumpai garis ini secara nyata di bumi. Garis Lintang kenampakannya horizontal, sedangkan Garis Bujur kenampakannya vertikal pada peta atau globe. Berdasarkan konsep Geografi, letak/lokasi terbagi dua yaitu letak absolut dan letak relat...

Menentukan Perbedaan Waktu antar Wilayah di Muka Bumi

Salam Geografi!! Saudara sekalian pasti pernah menonton siaran bola liga Inggris, Liga Spanyol atau Liga Eropa lainnya pada saat malam atau dini hari bukan?. Nah kalau kita bayangkan mengapa mereka main bola saat malam larut atau disaat kita di Indonesia sudah tertidur. Tentunya sebagai orang yang telah mempelajari geografi, tidak akan merasa heran lagi atau sudah memahami mengapa demikian. Bagi orang awam mungkin saja mereka berpikiran kalau memang pertandingan itu memang dilaksanakan pada jam saat menonton di Indonesia, padahal mereka itu main bola pada saat sore hari atau bukan larut malam. Dasar teorinya adalah Eropa berada pada belahan bumi Barat, sedangkan Indonesia berada pada belahan bumi Timur. Sehingga kalau di Indonesia malam hari, kemungkinan di Eropa Siang hari, demikian sebaliknya. Pada Postingan sebelumnya yaitu "menentukan letak astronomis suatu wilayah pada peta", telah disinggung mengenai garis lintang dan bujur.  Garis bujur menjadi dasar pembe...

Mengubah Skala Garis Menjadi Skala Angka

Topik tentang skala merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah peta. Gambaran permukaan bumi yang relatif luas dapat digambarkan di sebidang kertas karena diperkecil dengan menggunakan skala tertentu, tergantung berapa kali luas yang sebenarnya diperkecil dan seberapa besar peta yang akan digambar. Semakin kecil peta yang akan digambarkan maka skalanya akan semakin besar, demikian sebaliknya. Misalnya sebuah peta X yang akan diperkecil 4x skala nya akan lebih besar dibandingkan peta yang diperkecil 2x. Skala adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya/sesungguhnya di lapangan. Jadi dapat dirumuskan sebagai berikut : Untuk mencari jarak sebenarnya (JS) jika diketahui jarak pada peta (JP) dan skala (SK) adalah jarak pada peta dikali dengan penyebut skala. JS = JP x SK sedangkan mencari jarak pada peta (JP)  jika diketahui jarak sebenarnya(JS) dan skala (SK) adalah jarak sebenarnya dibagi penyebut skala. JP = JS/SK Skala yang sering dijumpai pada pe...