Langsung ke konten utama

Memanfaatkan Parabola Bekas V-Sat Untuk Mencari Siaran Tv Pada Satelit Ku-Band

Salam mariadilmu…
Sobat-sobat sekalian, menonton TV di daerah pedesaan memang sangat menyedihkan karena perlu perjuangan untuk mencari siaran TV lewat satelit melalui parabola. Berbeda dengan di kota yang sudah dapat dijangkau oleh pemancar penyiaran gratis, atau bahkan TV kabel yang bisa disambung langsung ke rumah-rumah.

Jadi diperlukan skill dan pengalaman agar kita tidak ketinggalan informasi walaupun tinggal di desa terpencil sekalipun. Terutama mengetahui berita-berita dari hari ke hari, selain itu juga sebagai hiburan di rumah.

Nah, untuk itu kali ini penulis ingin berbagi pengalaman cara mencari siaran TV satelit lewat parabola.

Pada umumnya alat yang dibutuhkan adalah parabola offset (istilah parabola yang LNB nya tidak di tengah-tengah parabola), LNB KU-Band dan Receiver yang sudah mendukung MPEG4 dan Full HD. Untuk penjelasan mengenai alat-alat ini dapat dicari di google karena banyak blog yang mengupas tentang parabola dan receiver.

Pada kesempatan ini, penulis lebih fokus mejelaskan bagaimana sebuah alat yaitu sebuah parabola offset yang cukup besar dengan diameter kira-kira 2 meter dapat dimanfaatkan untuk mencari siaran TV.

Secara teori kalau parabolanya semakin besar, maka sinyalnya semakin kuat dan gangguan cuaca lebih minimal dibandingkan dengan parabola yang kecil (misalnya 45cm, 60 cm).
Jadi atas dasar itulah, penulis mencoba memanfaatkan sebuah parabola besar V-sat (internet satelit) ini untuk menangkap siaran TV gratis.
Parabola Bekas Internet (V-Sat) diameter +-180 cm

Tapi ada satu hal yang menjadi pembeda adalah, di parabola bekas V-SAT ini, tidak ada tempat untuk kedudukan LNB KU-Band. LNB bawaan V-SAT yang sangat besar menjadikan parabola ini berbeda dari parabola untuk siaran TV lainnya.
Jadi penulis mencoba memodifikasi alias menambahkan sebuah alat bantu berupa pipa paralon untuk menempatkan LNB KU Band berada pada titik off set dengan cara diikat.
Modifikasi penyangga LNB ku band

Setelah dicoba tracking (mencari) satelit di satelit Chinasat 11 untuk mencari siaran TV saluran Ninmedia, ternyata berhasil dan sinyalnya cukup tinggi sekitar 74%. Apabila disetel lebih sabar lagi mungkin bisa lebih tinggi kualitas sinyalnya. Kesulitannya parabola ini cukup berat sekitar 30-50kg. jadi mengangkatnya harus ekstra kuat dan sabar.

Kesimpulannya, Parabola V-sat yang cukup besar ternyata sangat baik untuk menangkap siaran di frekuensi KU-band. Memang parabola kecil juga bisa digunakan, dan mungkin orang berfikir untuk apa beli parabola yang besar kalau yang mini juga bisa menangkap siaran yang sama dan lebih gampang memasangnya.

Memang betul demikian, tetapi sekali lagi tulisan ini hanya berniat membuktikan parabola bekas V-sat sangat baik kualitas sinyalnya dan pada saat hujan deras gangguan cuaca tidak terlalu berpengaruh.

Kemungkinan disebabkan parabola yang besar pantulan sinyalnya tidak banyak terpengaruh oleh hujan. Walaupun sinyalnya turun saat cuaca tidak bagus, tetapi masih bisa menonton siaran tanpa macet total seperti pada parabola mini.

Jadi apabila sobat menemukan parabola offset besar seperti bekas V-SAT tidak terpakai, segera angkut karena sangat baik dipakai untuk menangkap siaran TV. Tinggal menggunakan sebatang kayu atau paralon sebagai dudukan LNB nya. hehehe

Untuk membuktikannya langsung dapat melihat video ini, atau di bawah ini. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menentukan Letak Astronomis suatu Wilayah pada Peta

Letak atau Lokasi suatu wilayah berdasarkan lintang dan bujur disebut dengan letak astronomis. Garis Lintang 0 0 disebut dengan garis Khatulistiwa (equator) yang membagi bumi menjadi bagian utara yang disebut dengan Lintang Utara (LU) dan bagian selatan yang disebut dengan Lintang Selatan (LS). Garis lintang menjadi dasar pembagian iklim yang didasarkan pada sudut datang matahari, sedangkan garis bujur 0 0 yang berada di kota Greenwich membagi belahan bumi menjadi belahan bumi Barat yang dikenal dengan Bujur Barat (BB) dan belahan bumi Timur yang dikenal dengan Bujur Timur (BT). Garis bujur 0 0 yang dipergunakan sebagai dasar pembagian waktu di berbagai wilayah (negara). Garis lintang dan bujur merupakan garis khayal artinya kita tidak menjumpai garis ini secara nyata di bumi. Garis Lintang kenampakannya horizontal, sedangkan Garis Bujur kenampakannya vertikal pada peta atau globe. Berdasarkan konsep Geografi, letak/lokasi terbagi dua yaitu letak absolut dan letak relat...

Menentukan Perbedaan Waktu antar Wilayah di Muka Bumi

Salam Geografi!! Saudara sekalian pasti pernah menonton siaran bola liga Inggris, Liga Spanyol atau Liga Eropa lainnya pada saat malam atau dini hari bukan?. Nah kalau kita bayangkan mengapa mereka main bola saat malam larut atau disaat kita di Indonesia sudah tertidur. Tentunya sebagai orang yang telah mempelajari geografi, tidak akan merasa heran lagi atau sudah memahami mengapa demikian. Bagi orang awam mungkin saja mereka berpikiran kalau memang pertandingan itu memang dilaksanakan pada jam saat menonton di Indonesia, padahal mereka itu main bola pada saat sore hari atau bukan larut malam. Dasar teorinya adalah Eropa berada pada belahan bumi Barat, sedangkan Indonesia berada pada belahan bumi Timur. Sehingga kalau di Indonesia malam hari, kemungkinan di Eropa Siang hari, demikian sebaliknya. Pada Postingan sebelumnya yaitu "menentukan letak astronomis suatu wilayah pada peta", telah disinggung mengenai garis lintang dan bujur.  Garis bujur menjadi dasar pembe...

Mengubah Skala Garis Menjadi Skala Angka

Topik tentang skala merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah peta. Gambaran permukaan bumi yang relatif luas dapat digambarkan di sebidang kertas karena diperkecil dengan menggunakan skala tertentu, tergantung berapa kali luas yang sebenarnya diperkecil dan seberapa besar peta yang akan digambar. Semakin kecil peta yang akan digambarkan maka skalanya akan semakin besar, demikian sebaliknya. Misalnya sebuah peta X yang akan diperkecil 4x skala nya akan lebih besar dibandingkan peta yang diperkecil 2x. Skala adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya/sesungguhnya di lapangan. Jadi dapat dirumuskan sebagai berikut : Untuk mencari jarak sebenarnya (JS) jika diketahui jarak pada peta (JP) dan skala (SK) adalah jarak pada peta dikali dengan penyebut skala. JS = JP x SK sedangkan mencari jarak pada peta (JP)  jika diketahui jarak sebenarnya(JS) dan skala (SK) adalah jarak sebenarnya dibagi penyebut skala. JP = JS/SK Skala yang sering dijumpai pada pe...