Bapak/Ibu guru yang belum dan akan
menerapkan kurikulum 2013 ataupun yang sudah menerapkan K13, perlu mengetahui dan mengingat bahwa Kurikulum 2013 sekarang sudah
direvisi pada tahun 2017. Revisi K13 Tahun 2017 tidak terlalu signifikan, namun
perubahan di fokuskan untuk meningkatkan hubungan atau keterkaitan antara
kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) K13 revisi 2017, yang dibuat harus muncul empat macam hal
yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS sehingga perlu kreatifitas guru dalam
meramunya. Penjelasannya sebagai berikut :
Poin-poin Perbaikan atau revisi Kurikulum 2013 tahun 2017
1. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di
dalam pembelajaran.
Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam,
memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan
pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang.
Karakter yang diperkuat terutama 5
karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
Pengintegrasian dapat berupa :
- Pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan
luar sekolah (masyarakat/komunitas);
- Pemaduan
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
- Pelibatan
secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;
Perdalaman dan perluasan dapat berupa:
- Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang
berorientasi pada pengembangan karakter siswa,
- Penambahan
dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu belajar
siswa di sekolah atau luar sekolah;
- Penyelerasan
dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis Sekolah, dan
fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.
Selain
itu, PPK merupakan program yang rencananya akan disesuaikan dengan 5 hari
belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan pendidikan keluarga.
2. Gerakan Literasi Sekolah
Pengertian Literasi dalam konteks
Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan
sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat,
menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan
sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan
publik.
Literasi
lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir
menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan
auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi ;
- Literasi Dini (Early Literacy),
- Literasi Dasar (Basic Literacy),
- Literasi Perpustakaan (Library Literacy),
- Literasi Media (Media Literacy),
- Literasi Teknologi (Technology Literacy),
- Literasi Visual (Visual Literacy).
3. Keterampilan abad 21 (4C)
Keterampilan abad 21 atau
diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and
Problem Solving, dan Creativity and Innovation).
Inilah yang sesungguhnya ingin kita
tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C.
Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih
kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat
cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah
jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat
ketimbang sekadar pengusaan hardskill.
4. Mengintegrasikan HOTS (Higher Order
Thinking Skill).
Higher Order of Thinking Skill
(HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan
berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kurikulum 2013 juga menuntut materi
pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk
memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS
yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi
aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan
berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi
merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
Maka tidak mungkin lagi menggunakan
model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat kepada guru, namun kita perlu
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning).
Itulah perubahan hasil revisi
kurikulum 2013 pada tahun 2017 yang lalu dimana penekanannya difokuskan pada
empat hal yaitu PPK, Literasi, 4C, dan HOTS. Semoga dapat menjadi rujukan bagi
calon guru atau guru dalam menerapkan kurikulum 2013.
NB : Artikel ini ditulis berdasarkan
hasil pelatihan yang diikuti oleh penulis, sehingga kekurangannya semoga dapat
dimaklumi. Untuk informasi lebih lengkap atau ada perubahan dan penjelasan
lainnya, tetaplah kunjungi situs ini di mariadilmu, blogspot.com.
Terimakasih…
Komentar