Langsung ke konten utama

Tradisi Sasi, Kearifan Lokal di Raja Ampat untuk Kelestarian Alam

Kearifan Lokal, Cermin Budaya Indonesia yang Cinta Alam
Pelestarian lingkungan di Indonesia telah diatur Dalam Undang-Undang no.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam Hayati dan Ekosistem, namun kearifan lokal masyarakat suatu daerah sangatlah berperan dalam mendukung kelestarian alam. Kearifan lokal yang telah diakui secara adat dan ada sejak dahulu menjadi cermin budaya Indonesia yang sangat mencintai alam. 

Sebagai masyarakat yang berbudaya luhur, kita patut menghargai alam demi kehidupan generasi berikutnya serta keseimbangan ekosistem. Hal ini perlu diterapkan pada pelajaran Muatan Lokal agar mengingatkan generasi penerus dalam melestarikan tradisi yang arif yang tujuannya sangat baik untuk kelestarian alam Indonesia yang kaya ini.
Di berbagai tempat di Indonesia dengan beragam suku, banyak dijumpai tradisi-tradisi lokal yang baik atau kearifan lokal yang sampai sekarang ini masih tetap dipedomani dan dilaksanakan. Salah satu kearifan lokal yang unik ada di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat khususnya di pulau Misool dan Kofiau. Tradisi ini dinamakan "Sasi".  Tradisi Sasi awalnya terkenal di Maluku, dan dijumpai juga wilayah Indonesia timur lainnya. 
Sasi mencegah Eksploitasi Berlebihan
Sasi dalam istilah di Raja Ampat disebut membuka dan menutup. Membuka dan menutup dalam istilah sederhananya adalah ada ketentuan kapan hasil alam dapat diambil atau dipanen (keadaan membuka), dan kapan dilarang (keadaan menutup).  Artinya dalam mengeksploitasi hasil alam atau mengambil hasil alam tidak sembarangan di setiap waktu.  Selain itu dalam mengambil hasil alam dan tidak boleh menghabiskan/mengambil berlebihan, tidak merusak, dan tujuannya untuk kepentingan bersama.

Sebagai contoh, hasil laut Raja Ampat seperti Teripang yang merupakan komoditas ekspor, pada saat belum ada kesepakatan antara ketua adat dan masyarakat, siapapun dilarang menangkapnya. Biasanya masyarakat, Kepala kampung, dan Ketua adat dan Pemuka Agaman akan mengadakan sebuah pesta dan doa untuk membuat tanda di laut agar siapapun tidak mengambil hasil laut di sekitar itu. Tanda itu misalnya dengan menancapkan kayu di areal yang dijadikan tempat Sasi. Masyarakat sekitar pantai yang sudah paham betul keadaan potensi lautnya, tahu kapan waktunya untuk memanen Teripang. Jadi pada saat waktunya panen, akan dibuat pesta lagi yang disebut buka sasi. Biasanya pesta ini dimeriahkan dengan tarian daerah dan seringkali dikunjungi oleh turis mancanegara.
 
Gbr Teripang (by :gamatsore.com)
Bukan hanya teripang, hasil alam seperti kelapa, sirih, pinang dan buah-buahan selagi masih belum waktunya untuk dipanen (buka sasi), maka dilarang keras untuk mengambilnya. Biasanya di pohon atau di batang ditempelkan tulisan "Sasi" yang menandakan tanaman tersebut tidak boleh diambil. Setelah waktunya untuk panen, maka tulisan itu dicabut dan hasilnya boleh diambil.


Akibat Melanggar Sasi
Tradisi yang diturunkan para nenek moyang masyarakat pastinya diakui sebagai ajaran yang benar. Demikian halnya Tradisi Sasi di Raja Ampat. Prinsipnya adalah manusia hidup di alam, jadi seyogianya alam itu dijaga dan dilestarikan agar kehidupan berkesinambungan.  Namun secara manusiawi, manusia sering melakukan kesalahan dengan mengambil tanaman atau hasil alam yang masih belum waktunya buka sasi. Menurut pengakuan masyarakat asli di Raja Ampat (khususnya Kampung Folley, Distrik Misool Barat), siapa yang melanggar Sasi diakui akan mendapat musibah yang menimpa dirinya, misalnya sakit perut atau penyakit lainnya. Apabila terlanjur melanggar sasi,  selanjutnya harus mengakui kesalahannya di depan pemuka agama, dengan harapan tidak mengulanginya lagi.

Dampak Positif Tradisi Sasi
Tradisi Sasi di masyarakat Raja Ampat sangat bernilai positif terhadap keseimbangan alam dan kelestariannya. Sebagai contoh teripang tadi, kalau seandainya tradisi sasi telah hilang, mungkin masyarakat akan sembarangan mengambil hasil laut itu tanpa memperhitungkan bobot dan waktu yang tepat untuk dipanen. Akhirnya lama-kelamaan akan sulit menemukan teripang bahkan bisa punah karena orang-orang akan mengambil teripang yang belum waktunya dipanen atau masih dalam tahap berkembang biak. 

Demikian halnya sumber daya alam berupa tanaman, memanen sebelum waktunya justru akan merugikan baik dari segi ekonomi maupun dari segi kualitas. Jadi, tradisi ini membuat masyarakat lebih sabar dalam mengambil hasil alam. Lebih baik menunggu lebih lama dengan hasil panen yang maksimal dan berkesinambungan daripada memanen lebih cepat dengan hasil yang minim dan hanya dalam waktu sesaat.

Nah begitulah Kearifan Lokal masyarakat Raja Ampat khususnya Pulau Misool dalam melestarikan lingkungannya. Dapat dibayangkan kalau masyarakat tidak melestarikan tradisi ini, mungkin Raja Ampat tidak akan menjadi Wisata bawah laut yang indah. Kebiasaan masyarakat yang arif dan bijaksana dalam mengelola alamnya hendaknya didukung para pendatang dan masyarakat zaman now agar tidak membuang sampah sembarangan di laut.
Sangat disayangkan kalau kearifan lokal itu dirusak dengan kebiasaan para turis dan pendatang yang membuang sampah sembarangan. Kearifan lokal "Tradisi Sasi" hendaknya menggugah manusia zaman global ini agar senantiasa menjaga kelestarian alam.

Mari lestarikan tradisi sasi, lestarikan alam untuk Raja Ampat semakin maju di bidang wisata.

Salam blogger mariadilmu 🙂

Glosarium dan Info Tambahan

Ekosistem : Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan atau saling mempengaruhi antara makhluk hidup lingkungannya.


Kearifan Lokal :  gagasan-gagasan, nilai-nilai atau pandangan dari suatu tempat yang memiliki sifat bijaksana dan bernilai baik yang diikuti dan dipercayai oleh masyarakat di suatu tempat tersebut dan sudah diikuti secara turun temurun (infokekinian).


Teripang : Disebut juga Trepang atau Timun laut yaitu istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama samudera Hindia dan Samudera Pasifik (wikipedia).


Indonesia adalah penghasil Teripang terbesar di dunia. Ekspor terutama ke Cina, selain itu juga ke Singapura dan Taiwan. Harga Teripang sekitar Rp.300.000-Rp. 500.000 per kilogram sedangkan yang sudah kering mencapai jutaan (bbc).


Manfaat Teripang : Obat Kuat, Obat Kolesterol, Mempercepat kering Luka Caesar (bbc).

NB : Tulisan ini adalah hasil buah pikiran dari berbagai buku dan pengalaman penulis di Kampung Folley Distrik Misool Timur dan Magey Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menentukan Letak Astronomis suatu Wilayah pada Peta

Letak atau Lokasi suatu wilayah berdasarkan lintang dan bujur disebut dengan letak astronomis. Garis Lintang 0 0 disebut dengan garis Khatulistiwa (equator) yang membagi bumi menjadi bagian utara yang disebut dengan Lintang Utara (LU) dan bagian selatan yang disebut dengan Lintang Selatan (LS). Garis lintang menjadi dasar pembagian iklim yang didasarkan pada sudut datang matahari, sedangkan garis bujur 0 0 yang berada di kota Greenwich membagi belahan bumi menjadi belahan bumi Barat yang dikenal dengan Bujur Barat (BB) dan belahan bumi Timur yang dikenal dengan Bujur Timur (BT). Garis bujur 0 0 yang dipergunakan sebagai dasar pembagian waktu di berbagai wilayah (negara). Garis lintang dan bujur merupakan garis khayal artinya kita tidak menjumpai garis ini secara nyata di bumi. Garis Lintang kenampakannya horizontal, sedangkan Garis Bujur kenampakannya vertikal pada peta atau globe. Berdasarkan konsep Geografi, letak/lokasi terbagi dua yaitu letak absolut dan letak relat

Mengubah Skala Garis Menjadi Skala Angka

Topik tentang skala merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah peta. Gambaran permukaan bumi yang relatif luas dapat digambarkan di sebidang kertas karena diperkecil dengan menggunakan skala tertentu, tergantung berapa kali luas yang sebenarnya diperkecil dan seberapa besar peta yang akan digambar. Semakin kecil peta yang akan digambarkan maka skalanya akan semakin besar, demikian sebaliknya. Misalnya sebuah peta X yang akan diperkecil 4x skala nya akan lebih besar dibandingkan peta yang diperkecil 2x. Skala adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya/sesungguhnya di lapangan. Jadi dapat dirumuskan sebagai berikut : Untuk mencari jarak sebenarnya (JS) jika diketahui jarak pada peta (JP) dan skala (SK) adalah jarak pada peta dikali dengan penyebut skala. JS = JP x SK sedangkan mencari jarak pada peta (JP)  jika diketahui jarak sebenarnya(JS) dan skala (SK) adalah jarak sebenarnya dibagi penyebut skala. JP = JS/SK Skala yang sering dijumpai pada peta a

Menentukan Perbedaan Waktu antar Wilayah di Muka Bumi

Salam Geografi!! Saudara sekalian pasti pernah menonton siaran bola liga Inggris, Liga Spanyol atau Liga Eropa lainnya pada saat malam atau dini hari bukan?. Nah kalau kita bayangkan mengapa mereka main bola saat malam larut atau disaat kita di Indonesia sudah tertidur. Tentunya sebagai orang yang telah mempelajari geografi, tidak akan merasa heran lagi atau sudah memahami mengapa demikian. Bagi orang awam mungkin saja mereka berpikiran kalau memang pertandingan itu memang dilaksanakan pada jam saat menonton di Indonesia, padahal mereka itu main bola pada saat sore hari atau bukan larut malam. Dasar teorinya adalah Eropa berada pada belahan bumi Barat, sedangkan Indonesia berada pada belahan bumi Timur. Sehingga kalau di Indonesia malam hari, kemungkinan di Eropa Siang hari, demikian sebaliknya. Pada Postingan sebelumnya yaitu "menentukan letak astronomis suatu wilayah pada peta", telah disinggung mengenai garis lintang dan bujur.  Garis bujur menjadi dasar pembe