Langsung ke konten utama

Mengurangi Pengangguran di Pedesaan dengan Pembekalan Kecakapan Kejuruan

Pendahuluan
Pengangguran merupakan salah satu masalah kependudukan di Indonesia. Pengangguran biasanya terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung angkatan kerja. Angkatan kerja yaitu orang yang pada usia kerja (usia produktif) yaitu usia 15 - 65 tahun dan bukan dalam status pelajar, ibu rumah tangga atau pensiunan. Pengangguran dapat terjadi di desa maupun di kota. Pengangguran di desa akan memicu meningkatnya arus urbanisasi untuk mencari pekerjaan di kota. Kecakapan dan pendidikan yang minim oleh penduduk desa yang pindah ke kota akan menambah masalah di perkotaan seperti munculnya permukiman kumuh, meningkatnya tindak kriminal dan semakin padatnya penduduk kota. Selain itu, dampak negatif bagi desa yang ditinggalkan oleh pelaku urbanisasi adalah berkurangnya SDM untuk mengelola hasil alam di desa.

Pembekalan Para Penganggur
Mengingat banyaknya dampak negatif akibat urbanisasi yang dilakukan oleh pengangguran di desa, maka sangat diperlukan suatu program peningkatan SDM desa. Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan yaitu pembekalan masyarakat dengan kecakapan-kecakapan kejuruan. Tujuannya untuk mencegah dan mengurangi dampak pengangguran itu sendiri dan pada akhirnya dapat memajukan suatu desa. Setelah dibekali dengan kecakapan – kecakapan kejuruan, output nya akan menghasilkan masyarakat desa yang mampu mengembangkan desanya sendiri dan meningkatkan perekonomian desa.

Menurut Tim Broad Based Education Depdikdas, Kecakapan kejuruan disebut juga dengan kecakapan vokasional (vocational skill) artinya kecakapakan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan yang terdapat di masyarakat. Kecakapan ini diperoleh dengan mengikuti sebuah pendidikan atau pembinaan yang dikembangkan oleh suatu lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) yang disebut community college, dengan kata lain disebut sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (PPKT).

Memanfaatkan SDM dan Dana Desa
Pelaksanaan pendidikan atau pembinaan bagi masyarakat desa memang tidak mudah, apalagi daerah pedesaan yang tidak memiliki lembaga diklat yang khusus menangani hal ini atau ketiadaan lembaga seperti PPKT serta jauh dari jangkauan kota. Jadi apakah pelaksaaan pendidikan dan pelatihan kejuruan bisa dilaksanakan? Jawabannya bisa. Untuk mengatasi hal ini, hanya diperlukan kerjasama aparat desa dan dan perwakilan masyarakat kampung seperti BAMUSKAM (Badan Musyawarah Kampung), PKK, Perkumpulan Pemuda/I, atau organisasi wanita di desa. Upaya yang dilakukan oleh yaitu dengan memanfaatkan SDM yang ada di desa tanpa perlu tergantung pada penyelenggara seperti PPPKT tadi.

Sudah pasti ada satu dua orang penduduk desa yang memiliki kemampuan yang berguna bagi seluruh masyarakat. Dengan kata lain, penduduk desa yang memiliki kemampuan khusus dapat dimanfaatkan sebagai fasilitator atau pelatih kecakapan di desanya sendiri. Misalnya dalam suatu desa ada seorang tamatan SMK jurusan bangunan, maka dia dapat dijadikan sebagai pelatih atau pengajar masyarakat desanya sendiri sehingga dapat menularkan ilmu kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bidang-bidang yang sederhana misalnya kursus menjahit, kursus komputer, kursus tukang bangunan dan lain sebagainya akan menambah kemajuan suatu desa. Namun tidak lupa, demi terselenggaranya pelatihan itu tentunya dana desa dapat disisihkan seperti untuk pembayaran honor bagi pelatih (fasilitator), penyediaan perlengkapan seperti komputer, alat-alat tulisdan lain-lain. Dana desa ini dapat dialokasikan dalam wadah bidang kegiatan sosial masyarakat desa yang sumber dananya dari desa, oleh desa dan untuk desa.

Meningkatkan Perekonomian Desa
Nawacita pemerintahan saat ini salah satunya membangun dari desa terutama dari segi ekonomi sangat sejalan dengan kebijakan pembekalan kecakapan kejuruan ini. Kemampuan atau kecakapan kejuruan yang didapatkan masyarakat desa, menjadi modal berharga untuk mengembangkan desa dimana dengan kemampuan itu, masyarakat dapat mengembangkan karir seperti sejenis UKM (usaha kecil menengah).

Dengan demikian sikap untuk meninggalkan desa atau urbanisasi dapat diminimalisir. Walaupun nantinya masih terjadi arus urbanisasi, bekal kecakapan kejuruan yang dimiliki oleh angkatan kerja di desa akan mencegah dampak-dampak negatif di kota karena pelaku urbanisasi tersebut sudah mampu bersaing dan mampu menjadi tenaga kerja di perkotaan. Hal-hal kecil yang dapat dilihat dari pengaruh kecakapan yang dimiliki masyarakat desa terhadap kemajuan ekonomi desa, misalnya penduduk yang sudah memiliki kecakapan menjahit dapat membuka usaha jahit sehingga menambah penghasilan.

Contoh lain khusus bagi wanita yaitu kecakapan membuat kue. Bahan baku yang banyak ditemukan di desa dapat dimanfaatkan dalam pengembangan usaha dagang kue dan akan menambah penghasilan bagi wanita desa yang menganggur. Dan banyak contoh lain yang pasti dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Intinya adalah kecakapan kejuruan menjadikan masyarakat desa yang mandiri dan berkembang.

Kesimpulannya adalah  pembekalan kejuruan bagi masyarakat pengangguran di desa sangat penting untuk mengurangi masalah sosial dan ekonomi masyarakat di pedesaan dan perkotaan sehingga mendorong kemajuan dan keamanan suatu wilayah.

Semoga bermanfaat.
Mariadilmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menentukan Letak Astronomis suatu Wilayah pada Peta

Letak atau Lokasi suatu wilayah berdasarkan lintang dan bujur disebut dengan letak astronomis. Garis Lintang 0 0 disebut dengan garis Khatulistiwa (equator) yang membagi bumi menjadi bagian utara yang disebut dengan Lintang Utara (LU) dan bagian selatan yang disebut dengan Lintang Selatan (LS). Garis lintang menjadi dasar pembagian iklim yang didasarkan pada sudut datang matahari, sedangkan garis bujur 0 0 yang berada di kota Greenwich membagi belahan bumi menjadi belahan bumi Barat yang dikenal dengan Bujur Barat (BB) dan belahan bumi Timur yang dikenal dengan Bujur Timur (BT). Garis bujur 0 0 yang dipergunakan sebagai dasar pembagian waktu di berbagai wilayah (negara). Garis lintang dan bujur merupakan garis khayal artinya kita tidak menjumpai garis ini secara nyata di bumi. Garis Lintang kenampakannya horizontal, sedangkan Garis Bujur kenampakannya vertikal pada peta atau globe. Berdasarkan konsep Geografi, letak/lokasi terbagi dua yaitu letak absolut dan letak relat...

Tips Pasang Lampu/Pompa Air dengan Dua Saklar

Sahabat blogger, memasang saklar lampu mungkin sudah hal biasa bagi sebagian besar ahli listrik atau orang yang mengerti pemasangan instalasi. dan tentunya bukan hanya orang tamatan teknik kelistrikan yang mampu memasang saklar, tetapi juga orang biasa yang belajar dengan serius. Kalau kita memiliki pengetahuan memasang saklar maka tentunya akan mengurangi biaya upah tukang PLN atau orang yang ahli kelistrikan bukan.  Namun ada situasi dimana kita dituntut memasang dua saklar tapi setiap saklar tersebut bekerja tanpa tergantung pada saklar lainnya. Misalnya lampu (X) bisa dihidupkan dan dipadamkan dengan saklar A, dan juga bisa dihidupkan dan dipadamkan dengan saklar B. Jangankan lampu, satu pompa air yang dipasang di satu rumah yang satu dinding bisa dipakai oleh pemilik rumah tetangga dengan bak/penampungan yang sama. Hal ini akan mengurangi biaya pembelian pompa air bukan?. Prinsip saklar adalah memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari PLN atau sumber day...

Menentukan Perbedaan Waktu antar Wilayah di Muka Bumi

Salam Geografi!! Saudara sekalian pasti pernah menonton siaran bola liga Inggris, Liga Spanyol atau Liga Eropa lainnya pada saat malam atau dini hari bukan?. Nah kalau kita bayangkan mengapa mereka main bola saat malam larut atau disaat kita di Indonesia sudah tertidur. Tentunya sebagai orang yang telah mempelajari geografi, tidak akan merasa heran lagi atau sudah memahami mengapa demikian. Bagi orang awam mungkin saja mereka berpikiran kalau memang pertandingan itu memang dilaksanakan pada jam saat menonton di Indonesia, padahal mereka itu main bola pada saat sore hari atau bukan larut malam. Dasar teorinya adalah Eropa berada pada belahan bumi Barat, sedangkan Indonesia berada pada belahan bumi Timur. Sehingga kalau di Indonesia malam hari, kemungkinan di Eropa Siang hari, demikian sebaliknya. Pada Postingan sebelumnya yaitu "menentukan letak astronomis suatu wilayah pada peta", telah disinggung mengenai garis lintang dan bujur.  Garis bujur menjadi dasar pembe...