Langsung ke konten utama

Cara Merujuk Teori Kajian Pustaka Dari Buku, Majalah, atau Bunga Rampai


1. Rujukan dari Buku
Nama penulis ditulis dengan urutan : nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan tanda titik. Tahun penerbitan ditulis stelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal kata setiap kata, kecuali kata hubung. Kota tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:).

Contoh :
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : Institut Pertanian Bogor Press.

Asdak, C. 2001. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Jahmadi, M. 1972. Budidaya dan Pengolahan Kopi. Jakarta : Balai Penelitian Perkebunan.

Sitorus, Santun. 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung : Tarsito.

Jika penulisnya lebih dari dua orang pengarang, diketik dengan cara cantumkan nama pengarang pertama, sedangkan nama kawan-kawannya cukup ditulis (dkk) (dan kawan-kawan) atau (et al). Misalnya penulis sebuah buku terdiri atas tiga orang, yaitu Marcell Sihombing, Jaya Tampubolon, dan Frans Silaban, maka cara penulisannya adalah sebagai berikut.

Sihombing Marcell (dkk). 2010. Cara memperbesar peta. Medan : Anak Medan Press.

Contoh lain penulis sebuah buku terdiri atas tiga orang, yaitu Huib Poot, Arie Kuyvenhoven, dan Jaap Jansen, maka cara penulisannya adalah sebagai berikut.

Poot Huib (dkk). 1992. Industrialisation and Trade in Indonesia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

atau 
Orlich, Donald C. (et al). 1985. Teaching Strategis : A Guide to Better Instruction. Lexington : D.C. Health and Company.

Jika tidak ada dicantumkan nama penulisnya dan hanya memuat nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan dan diakhiri dengan nama lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.

Contoh:
Depdikbud. 1985. Buku Petunjuk Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Laporan Penelitian. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 1993. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta : Gramedia Widiasarana.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti lambang a, b, c dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.

Contoh :
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends Emerging issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladder : Lessons from the State. Atlanta, GA : Career Ladder Clearinghouse.

Jika buku tersebut diedit oleh satu orang editor.
Alimuddin (Ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang : HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Jika editornya lebih dari satu.
Letheridge, S. & Cannon, C.R (Eds). 1980. Bilingual Education : Teaching English as a Second Language. New York : Praeger.

2. Rujukan dari Bunga Rampai, Makalah atau Jurnal Ilmiah
Buku bunga rampai atau berisi kumpulan artikel dari berbagai penulis yang diedit oleh satu orang editor, nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tegak. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed) bila hanya satu editor, dan (Eds.). bila lebih dari satu editor. Judul bukunya yang dicetak miring, dan nomor halamannya diketik dalam kurung.

Contoh :
Harley, J.T, Harker, J.O & Walsh, D.A 1980. Comtemporary Issues and New Directioans in Adult Development Of Learning and Memory, dalam L.W. Poon. (Eds.)., Aging in the 1980s: Pshychology Issue (hlm. 239-252). Washington D.C:  American Pshychology Assosiation.

Hasan, M. Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif, dalam Alimuddin (Ed.).Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Koomisariat Malang dan YA3.

Nama penulis artikel yang dimuat dalam jurnal ditetapkan paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditilis dengan cetak miring dan bagian akhir ditulis berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, no berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. 

Contoh :
Sugiharto. 2004. Intensifikasi Penggunaan Lahan Bagi pekerja Informal. Jurnal Geomedia. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial. 1 (2):93-103.

Ket: 1 = tahun pertama kali terbit: (2) = nomor terbitan pada tahun yang sama; 93-103 = termuat pada halaman tersebut. 

Contoh lain.
Adirozal dan Harun, Zulkarnaen. 2002. Pariwisata Sumatera Barat: Pariwisata Budaya dan Kerakyatan. Jurnal Antropologi. Padang: Laboratorium Antropologi FISIP Universitas Andalas. Tahun IV (Nomor 6): hlm. 107-123.

Conti, Sergio, 1997. Interdependent and Univen Development, A Systematic View of the Global-Local Dialectic. Internasional Geografical Union (Union Geographique Internationale) Buletin. Tahun 47 (2): hlm: 195-205.

3. Rujukan dari Artikel dan Koran

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tanggal, bulan dan tahun (jika ada). Judul artikel dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata, kecuali kata hubung. Nama koran (surat kabar) dicetak miring dan nomor halaman koran diketik pada bagian akhir.
Bila artikel dikutip dari koran sistematika penulisannya sebagai berikut.

Priyono, B.Herry, 2003. Sabtu 20 Desember. Merawat Mimpi Globalisasi. Harian Kompas. Jakarta: hlm. 37.

Prinantyo, Adi. 2003. Sabtu, 20 Desember. Metropolitan: Luapan Empat Sungai Ancaman Jakarta Selatan. Harian Kompas. Jakarta: hlm. 19.

Bila artikel koran yang dirujuk tidak mencantumkan nama penulisnya maka pengganti nama ketik “Anonim”, kemudian diikuti dengan penanggalannya; setelah judul diikuti dengan nama korannya dicetak miring, tempat terbit dan nomor halaman.

Contoh:
Anonimus, 19 Maret, 2004. Perjanjian Laut Timor Timur Antara RI-Australia 1972 Cacat Hukum. Harian Umum Suara Karya. Jakarta: hlm. X.

4. Rujukan dari dalam Jurnal dari CD-ROM 
Penulisannya di Daftar Pustaka dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM- nya dalam kurung.

Contoh,
Krashen, S., Long, M, & Scarcella, R.1979. Age, Rate, and Eventual Attainmentt in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13: 573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly-Digital, 1997).

5. Rujukan dari Dokumen Resmi yang diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga.
Penulisan untuk nama pengarang diganti dengan menjadi Anonimus (Aninnymouus) diikuti tahun penerbitan dokumen. Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, kota penerbit dan nama penerbit. 

Contoh:
Anonimous. 1988. Jangan Mati Dulu Sebelum Ke Raja Ampat. Raja Ampat : Waisai Press.

Demikian tulisan ini semoga dapat membantu para mahasiswa yang ingin menulis daftar pustaka dan semoga kita dapat menghargai karua orang lain dengan tidak mengabaikan daftar pustaka di karya ilmiah kita. Mohon koreksi untuk kesempurnaannya.
Salam situs adil dan berilmu.

Sumber Referensi: Lumbantoruan Walbiden (dkk). 2012. Diktat Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi. Medan : FIS Unimed.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menentukan Letak Astronomis suatu Wilayah pada Peta

Letak atau Lokasi suatu wilayah berdasarkan lintang dan bujur disebut dengan letak astronomis. Garis Lintang 0 0 disebut dengan garis Khatulistiwa (equator) yang membagi bumi menjadi bagian utara yang disebut dengan Lintang Utara (LU) dan bagian selatan yang disebut dengan Lintang Selatan (LS). Garis lintang menjadi dasar pembagian iklim yang didasarkan pada sudut datang matahari, sedangkan garis bujur 0 0 yang berada di kota Greenwich membagi belahan bumi menjadi belahan bumi Barat yang dikenal dengan Bujur Barat (BB) dan belahan bumi Timur yang dikenal dengan Bujur Timur (BT). Garis bujur 0 0 yang dipergunakan sebagai dasar pembagian waktu di berbagai wilayah (negara). Garis lintang dan bujur merupakan garis khayal artinya kita tidak menjumpai garis ini secara nyata di bumi. Garis Lintang kenampakannya horizontal, sedangkan Garis Bujur kenampakannya vertikal pada peta atau globe. Berdasarkan konsep Geografi, letak/lokasi terbagi dua yaitu letak absolut dan letak relat...

Tips Pasang Lampu/Pompa Air dengan Dua Saklar

Sahabat blogger, memasang saklar lampu mungkin sudah hal biasa bagi sebagian besar ahli listrik atau orang yang mengerti pemasangan instalasi. dan tentunya bukan hanya orang tamatan teknik kelistrikan yang mampu memasang saklar, tetapi juga orang biasa yang belajar dengan serius. Kalau kita memiliki pengetahuan memasang saklar maka tentunya akan mengurangi biaya upah tukang PLN atau orang yang ahli kelistrikan bukan.  Namun ada situasi dimana kita dituntut memasang dua saklar tapi setiap saklar tersebut bekerja tanpa tergantung pada saklar lainnya. Misalnya lampu (X) bisa dihidupkan dan dipadamkan dengan saklar A, dan juga bisa dihidupkan dan dipadamkan dengan saklar B. Jangankan lampu, satu pompa air yang dipasang di satu rumah yang satu dinding bisa dipakai oleh pemilik rumah tetangga dengan bak/penampungan yang sama. Hal ini akan mengurangi biaya pembelian pompa air bukan?. Prinsip saklar adalah memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari PLN atau sumber day...

Menentukan Perbedaan Waktu antar Wilayah di Muka Bumi

Salam Geografi!! Saudara sekalian pasti pernah menonton siaran bola liga Inggris, Liga Spanyol atau Liga Eropa lainnya pada saat malam atau dini hari bukan?. Nah kalau kita bayangkan mengapa mereka main bola saat malam larut atau disaat kita di Indonesia sudah tertidur. Tentunya sebagai orang yang telah mempelajari geografi, tidak akan merasa heran lagi atau sudah memahami mengapa demikian. Bagi orang awam mungkin saja mereka berpikiran kalau memang pertandingan itu memang dilaksanakan pada jam saat menonton di Indonesia, padahal mereka itu main bola pada saat sore hari atau bukan larut malam. Dasar teorinya adalah Eropa berada pada belahan bumi Barat, sedangkan Indonesia berada pada belahan bumi Timur. Sehingga kalau di Indonesia malam hari, kemungkinan di Eropa Siang hari, demikian sebaliknya. Pada Postingan sebelumnya yaitu "menentukan letak astronomis suatu wilayah pada peta", telah disinggung mengenai garis lintang dan bujur.  Garis bujur menjadi dasar pembe...