POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
1. Pengertian Ketahanan Pangan
a. Pengertian tentang pangan menurut UU No. 18 tahun 2012 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
b. Pengertian pangan oleh Sutjipto (1998) adalah bahan – bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan,bekerja, penggantian jaringan dan mengatur proses-proses didalam tubuh. Selain itu ada pula pengertian yang dimaksud pangan pokok, yaitu bahan pangan yang dimakan secara teratur oleh sekelompok penduduk dalam jumlah cukup besar, untuk menghasilkan sebagian besar yang berupa tenaga untuk melakukan aktivitas hidup. Pangan merupakan bahan bakar yang berfungsi sebagai sumber energi.
c. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pangan adalah makanan untuk dikomsumsi yang tidak hanya berupa beras, tapi juga sayur-mayur, buah-buahan,daging baik unggas maupun lembu, ikan, telur, juga air.
Pengertian ketahanan pangan menurut UU No. 18 tahun 2012 adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Food and Agriculture Organization (FAO) yang merupakan organisasi dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendefinisikan ketahanan pangan sebagai ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dianggap memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak mengalami kondisi kelaparan.
2. Pilar Ketahanan Pangan
World Health Organization mendefinisikan tiga pilar utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan.
a. Ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan secara fisik di daerah, yang diperoleh baik dari hasil produksi sendiri, impor/perdagangan maupun bantuan pangan. Ketersediaan pangan ditentukan oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdagangan pangan melalui mekanisme pasar wilayah , stok yang dimiliki oleh pedagang dan cadangan pemerintah, dan bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi lainnya. Produksi pangan tergantung pada berbagai faktor seperti iklim, jenis tanah, curah hujan, irigasi, komponen produksi pertanian yang digunakan, dan bahkan intensif bagi para petani untuk menghasilkan tanaman pangan
b. Akses pangan adalah kemampuan rumah tangga untuk memperoleh cukup pangan, baik yang berasal dari produksi sendiri, stok, pembelian, barter, hadiah, pinjaman dan bantuan pangan. Akses pangan masyarakat perkotaan dan pedesaan di beberapa daerah masih tergolong rendah. Kendala akses pangan tersebut dipengaruhi oleh tiga sapek, yaitu aspek fisik(ketersediaan pangan dan infrastruktur), aspek ekonomi(daya beli masyarakat terhadap pangan), dan aspek social (tingkat pendidikan). Selain itu, permasalahan-permasalahan yang ada seperti distribusi pangan belum merata dan belum terjangkau oleh konsumen, infrastruktur dan prasarana distribusi yang belum memadai, serta pengelolaan ketersediaan stok bahan pangan belum optimal.
c. Pemanfaatan pangan merujuk pada penggunaan pangan oleh rumah tangga, dan kemampuan individu untuk menyerap dan memetabolisme zat gizi (konversi zat gizi secara efisien oleh tubuh). Pemanfaatan pangan juga meliputi cara penyimpanan, pengolahan dan penyiapan makanan termasuk penggunaan air dan bahan bakar selama proses pengolahannya serta kondisi higiene, budaya atau kebiasaan pemberian makan terutama untuk individu yang memerlukan jenis makanan khusus, distribusi makanan dalam rumah tangga sesuai kebutuhan masing-masing individu (pertumbuhan, kehamilan, menyusui dll), dan status kesehatan masing-masing anggota rumah tangga.
Pemanfaatan pangan oleh rumah tangga tergantung pada: (i) fasilitas penyimpanan dan pengolahan makanan dimiliki oleh rumah tangga; (ii) pengetahuan dan praktek yang berhubungan dengan penyiapan makanan, pemberian makan untuk balita dan anggota keluarga lainnya yang sedang sakit atau sudah tua dipengaruhi oleh pengetahuan yang rendah dari ibu dan pengasuh, adat/kepercayaan dan tabu; (iii) distribusi makanan dalam keluarga; dan (iv) kondisi kesehatan masing-masing individu yang mungkin menurun karena penyakit, higiene, air dan sanitasi yang buruk dan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
a. Lahan
Lahan merupakan factor penting dalam penyediaan sumber pangan, terutama yang terkait sumber pangan hasil budi daya pertanian dan perkebunan. Semakin luas lahan potensial yang digunakan untuk mengusahakan tanaman pangan , semakin baik ketahanan pangan di suatu negara. Perluasan lahan tanaman makanan pangan perlu ditingkatkan, mengingat dari tahun ke tahun jumlah penduduk semakin bertamabah secara otomatis berpengaruh pada kenaikan kebutuhan pangan. Tapi memunculkan kekhawatiran akan menurunnya jumlah hasil pangan akibat penyusutan lahan. Data statistic menyebutkan bahwa dalam periode 15 tahun (1986-2000) perkembangan lahan pertanian berkembang sangat lambat bahkan cenderung menyusut seiring kebutuhan lahan untuk kepentingan perumahan dan industri.
b. Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca secara langsung ataupun tidak turut memengaruhi sumberdaya pangan. Sebagian besar nelayan Indonesia masih bergantung pada kondisi angin saat akan pergi melaut untuk menangkap ikan. Apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan karena angin bertiup sangat kencang terlebih terjadi badai, nelayan cenderung mengurungkan niat untuk melaut.
Fenomena iklim global seperti el nino dan la nina juga turut memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia. El nino menyebabkan musim kemarau yang berkepanjangan pada timbulnya kekeringan. La nina menyebabkan curah hujan bertambah dan berdampak pada terjadinya banjir. Kedua fenomena tersebut dapat memengaruhi penyediaan sumber daya pangan yang nantinya dapat terkait pada ketahanan pangan.
c. Teknologi
Teknologi dapat membantu mempermudah kegiatan manusia menjadi lebih efisien dan efektif. Dalam kaitannya dengan ketahanan pangan, teknologi dapat berperan dalam proses penyediaan serta pendistribusian hasil sumber daya pangan. Peran teknologi dalam penyediaan pangan misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai alat bantu. Dalam bidang pertanian, penggunaan mesin traktor untuk mengolah lahan pertanian dan mesin giling dapat membantu proses hasil pertanian menjadi lebih cepat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi seperti internet dapat berperan dalam bidang ketahanan pangan nasional. Kemudahan bagi siapa saja untuk mengaksesnya dapat meningkatakan peran masyarakat untuk secara bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan.
d. Infrastruktur
Ketersediaan antara saran dan prasarana berhubungan terutama melalui laut dan udara menjadi hal penting untuk menghubungkan wilayah satu dengan yang lainnya. Begitupun dengan prasarana berhubungan di darat, yaitu jalan dan jembatan. Tersedianya jalan dan infrastruktur perhubungan lainnya dengan kondisi yang sangat membantu proses pendistribusian sumber daya pangan dari wilayah satu ke wilayah lain. Hal ini mengakibatkan kualitas pertahanan pangan baik secara lokal maupun nasional.
a. Pengertian tentang pangan menurut UU No. 18 tahun 2012 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
b. Pengertian pangan oleh Sutjipto (1998) adalah bahan – bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan,bekerja, penggantian jaringan dan mengatur proses-proses didalam tubuh. Selain itu ada pula pengertian yang dimaksud pangan pokok, yaitu bahan pangan yang dimakan secara teratur oleh sekelompok penduduk dalam jumlah cukup besar, untuk menghasilkan sebagian besar yang berupa tenaga untuk melakukan aktivitas hidup. Pangan merupakan bahan bakar yang berfungsi sebagai sumber energi.
c. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pangan adalah makanan untuk dikomsumsi yang tidak hanya berupa beras, tapi juga sayur-mayur, buah-buahan,daging baik unggas maupun lembu, ikan, telur, juga air.
Pengertian ketahanan pangan menurut UU No. 18 tahun 2012 adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Food and Agriculture Organization (FAO) yang merupakan organisasi dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendefinisikan ketahanan pangan sebagai ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dianggap memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak mengalami kondisi kelaparan.
2. Pilar Ketahanan Pangan
World Health Organization mendefinisikan tiga pilar utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan.
a. Ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan secara fisik di daerah, yang diperoleh baik dari hasil produksi sendiri, impor/perdagangan maupun bantuan pangan. Ketersediaan pangan ditentukan oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdagangan pangan melalui mekanisme pasar wilayah , stok yang dimiliki oleh pedagang dan cadangan pemerintah, dan bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi lainnya. Produksi pangan tergantung pada berbagai faktor seperti iklim, jenis tanah, curah hujan, irigasi, komponen produksi pertanian yang digunakan, dan bahkan intensif bagi para petani untuk menghasilkan tanaman pangan
b. Akses pangan adalah kemampuan rumah tangga untuk memperoleh cukup pangan, baik yang berasal dari produksi sendiri, stok, pembelian, barter, hadiah, pinjaman dan bantuan pangan. Akses pangan masyarakat perkotaan dan pedesaan di beberapa daerah masih tergolong rendah. Kendala akses pangan tersebut dipengaruhi oleh tiga sapek, yaitu aspek fisik(ketersediaan pangan dan infrastruktur), aspek ekonomi(daya beli masyarakat terhadap pangan), dan aspek social (tingkat pendidikan). Selain itu, permasalahan-permasalahan yang ada seperti distribusi pangan belum merata dan belum terjangkau oleh konsumen, infrastruktur dan prasarana distribusi yang belum memadai, serta pengelolaan ketersediaan stok bahan pangan belum optimal.
c. Pemanfaatan pangan merujuk pada penggunaan pangan oleh rumah tangga, dan kemampuan individu untuk menyerap dan memetabolisme zat gizi (konversi zat gizi secara efisien oleh tubuh). Pemanfaatan pangan juga meliputi cara penyimpanan, pengolahan dan penyiapan makanan termasuk penggunaan air dan bahan bakar selama proses pengolahannya serta kondisi higiene, budaya atau kebiasaan pemberian makan terutama untuk individu yang memerlukan jenis makanan khusus, distribusi makanan dalam rumah tangga sesuai kebutuhan masing-masing individu (pertumbuhan, kehamilan, menyusui dll), dan status kesehatan masing-masing anggota rumah tangga.
Pemanfaatan pangan oleh rumah tangga tergantung pada: (i) fasilitas penyimpanan dan pengolahan makanan dimiliki oleh rumah tangga; (ii) pengetahuan dan praktek yang berhubungan dengan penyiapan makanan, pemberian makan untuk balita dan anggota keluarga lainnya yang sedang sakit atau sudah tua dipengaruhi oleh pengetahuan yang rendah dari ibu dan pengasuh, adat/kepercayaan dan tabu; (iii) distribusi makanan dalam keluarga; dan (iv) kondisi kesehatan masing-masing individu yang mungkin menurun karena penyakit, higiene, air dan sanitasi yang buruk dan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
a. Lahan
Lahan merupakan factor penting dalam penyediaan sumber pangan, terutama yang terkait sumber pangan hasil budi daya pertanian dan perkebunan. Semakin luas lahan potensial yang digunakan untuk mengusahakan tanaman pangan , semakin baik ketahanan pangan di suatu negara. Perluasan lahan tanaman makanan pangan perlu ditingkatkan, mengingat dari tahun ke tahun jumlah penduduk semakin bertamabah secara otomatis berpengaruh pada kenaikan kebutuhan pangan. Tapi memunculkan kekhawatiran akan menurunnya jumlah hasil pangan akibat penyusutan lahan. Data statistic menyebutkan bahwa dalam periode 15 tahun (1986-2000) perkembangan lahan pertanian berkembang sangat lambat bahkan cenderung menyusut seiring kebutuhan lahan untuk kepentingan perumahan dan industri.
b. Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca secara langsung ataupun tidak turut memengaruhi sumberdaya pangan. Sebagian besar nelayan Indonesia masih bergantung pada kondisi angin saat akan pergi melaut untuk menangkap ikan. Apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan karena angin bertiup sangat kencang terlebih terjadi badai, nelayan cenderung mengurungkan niat untuk melaut.
Fenomena iklim global seperti el nino dan la nina juga turut memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia. El nino menyebabkan musim kemarau yang berkepanjangan pada timbulnya kekeringan. La nina menyebabkan curah hujan bertambah dan berdampak pada terjadinya banjir. Kedua fenomena tersebut dapat memengaruhi penyediaan sumber daya pangan yang nantinya dapat terkait pada ketahanan pangan.
c. Teknologi
Teknologi dapat membantu mempermudah kegiatan manusia menjadi lebih efisien dan efektif. Dalam kaitannya dengan ketahanan pangan, teknologi dapat berperan dalam proses penyediaan serta pendistribusian hasil sumber daya pangan. Peran teknologi dalam penyediaan pangan misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai alat bantu. Dalam bidang pertanian, penggunaan mesin traktor untuk mengolah lahan pertanian dan mesin giling dapat membantu proses hasil pertanian menjadi lebih cepat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi seperti internet dapat berperan dalam bidang ketahanan pangan nasional. Kemudahan bagi siapa saja untuk mengaksesnya dapat meningkatakan peran masyarakat untuk secara bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan.
d. Infrastruktur
Ketersediaan antara saran dan prasarana berhubungan terutama melalui laut dan udara menjadi hal penting untuk menghubungkan wilayah satu dengan yang lainnya. Begitupun dengan prasarana berhubungan di darat, yaitu jalan dan jembatan. Tersedianya jalan dan infrastruktur perhubungan lainnya dengan kondisi yang sangat membantu proses pendistribusian sumber daya pangan dari wilayah satu ke wilayah lain. Hal ini mengakibatkan kualitas pertahanan pangan baik secara lokal maupun nasional.
REFERENSI
Wardiyatmoko,K. 2014. Geografi untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga
Tika, Pabundu Dkk. 2014. Jelajah Dunia Geografi SMA/MA kelas XI. Jakarta timur: Bailmu
Somantri, Lili dan Huda, Nurul. 2014. Geography 2 (for grade XI senior high school sosial sciences program. Bandung: Grafindo
Antara. 2015. Kotawaringin Timur Kekurangan Beras 18.558 Ton Tiap Tahun. (http://nasional.harianterbit.com/nasional/2015/03/02/20893/0/25/Mafia-Beras-Buat-Indonesia-Tak-Swasembada-Impor-Terus)
Danang ,Febriansyah. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar. http://www.academia.edu/8205453/pengertian_Bahan_Pangan_Hewani_dan _Nabati_dan_pengolahannya_Secara_garis_besar
Neraca.2015.Ancaman Krisis Pangan, Indonesia Diminta Bersiap. Harian ekonomi neraca (http://www.neraca.co.id/berita-komoditas/49160/Ancaman-Krisis-Pangan-Indonesia-Diminta-Bersiap/3)
Wikipedia. Ketahanan Pangan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_pangan).
Tika, Pabundu Dkk. 2014. Jelajah Dunia Geografi SMA/MA kelas XI. Jakarta timur: Bailmu
Somantri, Lili dan Huda, Nurul. 2014. Geography 2 (for grade XI senior high school sosial sciences program. Bandung: Grafindo
Antara. 2015. Kotawaringin Timur Kekurangan Beras 18.558 Ton Tiap Tahun. (http://nasional.harianterbit.com/nasional/2015/03/02/20893/0/25/Mafia-Beras-Buat-Indonesia-Tak-Swasembada-Impor-Terus)
Danang ,Febriansyah. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar. http://www.academia.edu/8205453/pengertian_Bahan_Pangan_Hewani_dan _Nabati_dan_pengolahannya_Secara_garis_besar
Neraca.2015.Ancaman Krisis Pangan, Indonesia Diminta Bersiap. Harian ekonomi neraca (http://www.neraca.co.id/berita-komoditas/49160/Ancaman-Krisis-Pangan-Indonesia-Diminta-Bersiap/3)
Wikipedia. Ketahanan Pangan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_pangan).
Komentar