Letak atau Lokasi suatu wilayah berdasarkan lintang dan bujur disebut dengan letak
astronomis. Garis Lintang 00 disebut dengan garis Khatulistiwa (equator) yang membagi bumi menjadi bagian utara yang disebut dengan Lintang Utara (LU)
dan bagian selatan yang disebut dengan Lintang Selatan (LS).
Garis lintang
menjadi dasar pembagian iklim yang didasarkan pada sudut datang matahari,
sedangkan garis bujur 00 yang berada di kota Greenwich membagi
belahan bumi menjadi belahan bumi Barat yang dikenal dengan Bujur Barat (BB)
dan belahan bumi Timur yang dikenal dengan Bujur Timur (BT). Garis bujur 00
yang dipergunakan sebagai dasar pembagian waktu di berbagai wilayah (negara).
Garis lintang dan bujur merupakan garis khayal artinya kita tidak menjumpai garis ini secara nyata di bumi. Garis Lintang kenampakannya horizontal, sedangkan Garis Bujur kenampakannya vertikal pada peta atau globe. Berdasarkan konsep Geografi, letak/lokasi terbagi dua yaitu letak absolut dan letak relatif.
Letak
astronomis merupakan letak absolut artinya letak ini tidak dapat dipindah atau
dirubah. Sebagai contoh Lokasi Indonesia berada pada Lintang 60 LU
sampai 110 LS dan pada bujur 950 BT sampai 1410
BT.
Berbeda dengan letak relatif yang hanya ditinjau berdasarkan objek-objek
lain misalnya Indonesia berada di sebelah Utara Benua Australia atau di sebelah
barat negara Papua Nugini.
Untuk
menentukan posisi Lintang dan Bujur pada suatu wilayah, kita perlu melihatnya
pada peta atau globe yang memiliki garis lintang dan bujur. Kemudian harus diketahui arah mata
angin agar dapat menentukan letak berdasarkan peta. Arah mata angin dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Keterangan
T : Timur
Tg : Tenggara
S : Selatan
BD : Barat daya
B : Barat
BL : Barat Laut
U : Utara
TL : Timur Laut
Dalam menentukan batas koordinat suatu wilayah pada peta, batas paling luar pada wilayah tersebut dijadikan sebagai tanda dan disesuaikan garis koordinat pada peta.
Pada batas
terluar wilayah tarik garis lurus mengikuti garis lintang ataupun bujurnya.
Pada angka derajatnya sesuaikan dengan interval derajat pada peta. Sebagai
contoh pada peta berikut ini.
Gambar 3. Contoh peta pada posisi lintang dan bujurnya |
Pada peta contoh di atas (Peta X), Garis hijau merupakan batas wilayah
Kota X berdasarkan batas terluar sesuai mata angin (Timur, Tenggara, Selatan,
Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur Laut). Letak koordinat lintang ditandai
dengan y1 dan y2. Sedangkan koordinat bujur ditandai dengan x1 dan x2.
Dari
garis koordinat peta dapat kita lihat ada batas wilayah yang tidak tepat berada
pada garis koordinat seperti x1, y1, y2. Pada X1, garis hijau berada diantara
80015’ dan 80017’, jadi dapat diperkirakan bahwa x1 = 80016’20”
(delapan puluh derajat enambelas menit duapuluh detik).
Selanjutnya y1 berada
diantara 8018’ dan 8020’. Jadi y1=8018’50” (delapan
derajat delapan belas menit limapuluh detik). Sedangkan y2 berada diantara 8024’
dan 8026’, jadi y2 = 8025’50” (delapan derajat duapuluh
lima menit limapuluh detik).
Jadi dapat
kita simpulkan letak koordinat kota X berada pada 8018’50” LU - 8025’50”LU
dan 80016’20” BT - 80027’ BT. Dengan catatan bahwa Kota
X berada di sebelah Timur dari garis
Bujur 00 dan dan
berada di sebelah utara garis khatulistiwa (garis lintang 00).
Tambahan, pada zaman digital kita sudah lebih mudah menentukan posisi koordinat astronomis suatu wilayah dengan melihatnya di aplikasi smartphone ataupun notebook yaitu google earth ataupun google map. Kini juga ada aplikasi GPS pada smartphone yang dapat ddiakses dengan jaringan internet.
Demikianlah cara menentukan letak suatu wilayah berdasarkan posisi lintang dan bujurnya dalam peta ataupun globe. Semoga bermanfaat bagi para pelajar yang ingin mengetahui letak koordinat daerahnya sendiri dalam sebuah peta.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada video di sini.
Komentar